Duri Produk
Dalam pekerjaan metal press stamping ada salah satu cacat produk di mana terdapat bagian tajam pada produk yang dihasilkan dari proses pemotongan material pada pekerjaan stamping. Nama cacat ini sering disebut burr dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa Jepang disebut dengan "バリ" (bari) atau "かえり” (kaeri) yang diartikan ke bahasa Indonesia adalah duri.
Duri ini merupakan cacat yang tidak bisa dihindari pada pekerjaan stamping yang di dalamnya terdapat proses pemotongan seperti blanking (pengosongan), trimming (pemotongan), notching (penakikan), piercing (pelubangan) dan lainnya. Dikarenakan tidak bisa dihilangkan maka bila tidak ingin memberikan cost untuk menghilangkannya, diberikanlah toleransi besarnya duri yang diperbolehkan. Untuk industri otomotif, toleransi umumnya adalah tinggi duri kurang dari 0.3 mm. Kemudian bagian-bagian yang tidak boleh ada duri secara khusus akan diberikan standar terpisah.
sheer drop (radius)
bidang gunting (sheared face)
bidang putus (fractured face)
duri (burr)
Besar kecilnya duri (b) ini akan dipengaruhi dari besar kecilnya clearance (celah) antara punch dan die. Bila celah terlalu sempit maka akan menghasilkan duri (b) yang terputus dari produk seperti potongan rambut yang dalam bahasa Jepangnya disebut dengan "ヒゲバリ" (higebari) yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah duri jenggot, tetapi akan menghasilkan bidang potong yang mengkilap dikarenakan memiliki luas bidang gunting (t1) yang lebih besar dibandingkan dengan bidang putusnya (t2).
Tampak samping bidang potong |
c adalah besarnya clearance |
Tampak depan bidang potong |
sheer drop (radius)
bidang gunting (sheared face)
bidang putus (fractured face)
duri (burr)
Besar kecilnya duri (b) ini akan dipengaruhi dari besar kecilnya clearance (celah) antara punch dan die. Bila celah terlalu sempit maka akan menghasilkan duri (b) yang terputus dari produk seperti potongan rambut yang dalam bahasa Jepangnya disebut dengan "ヒゲバリ" (higebari) yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah duri jenggot, tetapi akan menghasilkan bidang potong yang mengkilap dikarenakan memiliki luas bidang gunting (t1) yang lebih besar dibandingkan dengan bidang putusnya (t2).
Sementara itu bila celahnya besar, maka akan menghasilkan duri (b) yang besar dan memiliki bidang putus (t2) yang lebih besar dibandingkan dengan bidang guntingnya (t1).
Untuk memastikan apakah clearance pada cetakan sudah sesuai atau belum bisa diketahui dengan melihat bidang potong pada produk yang telah dihasilkan. Clearance yang sesuai akan menghasilkan bidang gunting antara 1/3 s/d 1/2 dari tebal material plat.
Sebagai acuan dalam menentukan clearance yang sesuai ketika mendesain cetakan, berikut ini adalah tabel acuan besarnya clearance dalam % sesuai jenis material produk yang akan digunakan.
Berikut ini adalah acuan rasio besarnya clearance (%) secara umum
Jenis material produk presisi produk umum
Mild steel 2~5 6~10
Jenis material produk presisi produk umum
Mild steel 2~5 6~10
Kuningan 1~4 5~10
Hard steel 4~8 9~13
Hard steel 4~8 9~13
Phosphor bronze 2~5 6~10
Silicon steel 4~6 7~12
Silicon steel 4~6 7~12
Silver 2~5 6~10
Stainless steel 3~6 7~11
Stainless steel 3~6 7~11
Aluminium lunak 1~3 4~8
Copper 1~3 4~7
Copper 1~3 4~7
Aluminium keras 2~5 6~10
Perm alloy 2~5 6~8
Secara umum, semakin tebal plat material yang digunakan maka semakin nilai persennya.
Perm alloy 2~5 6~8
Secara umum, semakin tebal plat material yang digunakan maka semakin nilai persennya.
Photo bidang potong produk press stamping. (Bagian yang mengkilap adalah bidang gunting
dan yang permukaanya seperi kulit jeruk adalah bidang putus.
|